Rabu, 25 Maret 2015

Alangkah Ajaibnya Alam Ini

Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokaatuh.
Subhanallah........  wahai saudara-saudaraku yang insya Allah dirahmati oleh Allah.... kita semua tahu bahwa kita hidup di dalam alam yang Allah ciptakan, begitu Indahnya Alam yang diciptakan Allah ini, begitu Luas, penuh dengan corkan keindahan yang mewarnai tempat tinggal kita ini. tapi mengapa kita tidak sadar untuk bersyukur kepada Allah, atas keindahan ini ini yang kita belum bergegas untuk merawatnya, untuk menjaganya, untuk lebih menghiasi hari-hari kita, Alam,, adalah sebuah singgahsana para makhluk yang beragam jenisnya.

Tahukah anda, bagaimanakah sebenarnya bumi mengelilingi matahari atau matahari yang mengelilingi bumi.....?

Simak yuuuk...
Dinukil dari fatwa Syaikh al-Utsamin mengenai rotasi bumi dan revolusi matahari terhadap bumi. Juga petunjuk Syaikh mengenai pelajaran geografi yang mengajarkan bahwa malam dan siang akibat peredaran (revolusi) bumi terhadap matahari.
Syaikh Ibnu Utsaimin berkata,
"Kesimpulan pendapat kami mengenai rotasi bumi adalah bahwa dia termasuk perkara yang tidak ditetapkan atau ditolak oleh al-Quran dan Sunnah. Yang demikian karena firman Allah Subhanahu wa ta'ala yang dijadikan dalil adanya rotasi bumi: (yang artinya)
“Dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu;” (Luqman:10)
Tidak menjelaskan secara nyata tentang rotasi bumi. Sekalipun sebagian orang berdalil dengan ayat ini, (beralasan) bahwa ungkapan  “supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu” menunjukkan bahwa bumi bergerak. Seandainya bukan karena gunung tentu apa saja yang ada dipermungkaannya telah berguncang (menurut pendapat mereka).
Mengenai firman Allah Subhanahu wa ta'ala, ( yang artinya)

“Allahlah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap.” (Al-Mukmin:64)
Juga tidak meniadakan rotasi bumi secara jelas. Karena kestabilan permukaan bumi akibat adanya gunung-gunung telah menjadikannya (seolah-olah) tidak bergerak sekalipun berotasi.
Sedangkan pendapat kami seputar (revolusi) matahari terhadap bumi, kami berpegang dengan lahiriah teks al-Quran dan al-Sunnah yang menunjukkan bahwa matahari mengelillingi bumi yang berakibat pada adanya malam dan siang; sampai ditemukan dalil yang pasti yang dapat dijadikan hujjah untuk memalingkan lahiriah teks al-Quran dan al-Sunnah kepada pendapat tersebut. Dan hal ini belum ada.
Tentang masalah ini hendaknya seorang mukmin berpegang dengan lahiriah teks al-Quran dan al-Sunnah.
Di antara dalil yang menunjukkan bahwa matahari mengelilingi bumi  sehingga berakibat pada adanya malam dan siang adalah firman Allah Subhanahu wa ta'ala,: (yang artinya)
“Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri.” (Al-Kahfi:17)
Ada empat gerakan yang disandarkan kepada matahari. Terbit, condong, terbenam, dan menjauh.
Seandainya malam dan siang adalah dampak dari peredaran (revolusi) bumi terhadap matahari tentu firman-Nya menjadi, “dan kamu melihat matahari jika nampak permukaan bumi olehnya dia condong ke gua mereka” atau (ungkapan) lainnya.
Telah jelas pula bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Abu Dzar ketika matahari terbenam. “Apakah engkau tahu kemana dia pergi?” Abu Dzar menjawab, “Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.” Nabi berkata, “Sesungguhnya dia pergi bersujud di bawah Arsy dan meminta izin lalu diizinkan. Dan dia meminta izin dan tidak diizinkan. Kemudian dikatakan, kembalilah ketempat kamu muncul dan terbenamlah dari arah baratnya.”
Dalam riwayat ini dijelaskan adanya (gerakan) pergi, kembali, dan terbit. Hal ini menunjukkan bahwa malam dan siang terjadi akibat revolusi matahari terhadap bumi.
Mengenai apa yang dikatakan ahli falaq sekarang ini (bahwa bumi mengelilingi matahari), keterangannya belum mengantarkan kami sampai tingkat yakin, sehingga tidak dapat menolak lahiriah al-Quran dan Sunnah nabi kami (hanya dengan) keterangan tersebut.
Kami sampaikan bagi pengajar pelajaran geografi, jelaskan kepada para murid bahwa lahiriah al-Quran al-Karim dan Sunnah menjelaskan bahwa malam dan siang terjadi akibat dari peredaran (revolusi) matahari terhadap bumi, bukan sebaliknya.
Jika para murid bertanya, mana yang harus kami ambil, apakah lahiriah al-Quran dan Sunnah atau apa yang mereka (ahli falaq) anggap nyata bahwa (bumi mengitari matahari)?
Jawabnya: kita mengambil lahiriah al-Quran dan Sunnah, karena al-Quran adalah Kalamullah Subhanahu wa ta'ala (ucapan Allah) yang Dia telah menciptakan segala sesuatu, alam beserta segala isinya dan keadaanya, geraknya, dan diamnya. Firman-Nya adalah sebenar-benar perkataan dan paling jelas. Dia menurunkan al-Quran sebagai penjelas segala sesuatu. Allah mengabarkan bahwa Dia menjelaskannya kepada hamba agar mereka tidak tersesat. Sedangkan Sunnah, ia adalah ucapan utusan Tuhan semesta alam. Makhluk yang paling tahu dengan hukum-hukum dan perbuatan Tuhan-Nya. Tidaklah berbicara tentang hal ini melainkan dengan wahyu dari Allah Subhanahu wa ta'ala, karena tidak ada jalan untuk mengetahuinya melainkan dengan wahyu.
Pandangan saya –wallahu a'lam-- akan datang satu masa dimana para ahli falaq abad bekangan akan saling berbantahan sebagaimana mereka berbantahan mengenai pendapat Darwin seputar asal usul manusia."
[Majmu' Fatawa wa Rasail Fadhilatus Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin I/70-72]

heheheh bingung ya' dengan awalannya.... mboten nopo-nopo.....
semoga bermanfaat.. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar